Friday, August 17, 2007

Simpul Rindu



Dimanakah kau simpan sepotong hatiku
Yang sempat kau pinjam di tiap kebersamaan
Kalaupun tetap kau simpan
Berilah dia tempat terteduh yang ada dalam dirimu

Dimanakah kau simpan simpul rinduku
Yang sempat kau tebar di tengah kebersamaan
Kalaupun tetap kau simpan
Berilah dia ruang buat mengenang
    ==isk/smd==

Thursday, August 16, 2007

Rinduku


Rindu, mengapa kau menyiksa
memagut, tak jua tertangkap
mendekap, tak jua terpeluk
menangis, tak jua terisak
Ternyata hati begitu kuat merasa
dengan raga yang rapuh menanggung

Lalu mengapa mencinta
seperti hanya menanggung rindu tak bertepi
menangkap sosok lepas di tiap waktu
bicara tanpa kata
bawa aku padanya
bawa dia padaku
bawa rindu ini
biar tak lagi menyiksa
isk/smd

Kesungguhan


 Jauh suaramu menggapai hati
Dalam senyap alam yang luas tak berukur
Temani aku, sayang...."
Ah suara itu lagi...
Kurapikan duduk, menatap jauh tak tertangkap
Sekali lagi cuma bicara hati
merangkai sejuta komitmen
"Tapi kapan yach?"
"Tunggu saja sayang.."
Ternyata hari masih panjang
matahari masih berjanji
buat saksikan keterpisahan yang jauh
Maka,
cuma kerinduan yang mampu bicara
dari pagi ke malam
dari siang ke petang
"Tunggu saja sayang"
"Yah, aku akan menunggumu."
===isk//smd

PERJALANAN


 Mat tinggal sore keemasan...
disini aku menunggu sepi malam
yang tersipu mengantar ke Surabaya
Sore senja dibilas sepi
hilang rasa tanpamu
Semakin menguning bersama mentari

Kini tubuhmu makin deras ditiup angin
bersama jalur panjang Yogya-Surabaya
"Aku di mobil sayang" celotehmu
"Ya,. selamat nikmati perjalanannya."
Malam makin lumat dalam bayangan
mengejar subuh yang masih jauh.....
//isk//

Rindu



Seperti apakah sosok rindu ini
yang begitu erat memagut bayangmu di setiap desah nafasku
aku benci rindu yang menyiksa
tapi aku rindu dengan rindu yang selalu mengenangmu
seperti warna ungu yang berpendar dalam cahaya bulan
Sayang......,
jangan jauhkan pelukanmu
aku rindu damai dan hangatnya

Seperti apakah sosok rindu ini...
mengalun sayup bagai lagu yang meliuk ditiup angin
lalu menghangat, panas
membakar
kasih
jangan lepaskan jerat rindumu
aku rindu dengan keperihannya

KADO BUAT KEKASIH TERSAYANG


 KUINGIN KITA BERDUA, MENIKMATI KETERPISAHAN YANG MENYATUKAN CINTA. PELUKLAH MALAM INI HINGGA PAGI, SEOLAH KAU MEMELUKKU SELAMA ITU. KARENA SEPERTI ITULAH AKU MENGINGATMU MALAM INI. KUINGIN KITA BERDUA MENIKMATI GEMURUH RINDU YANG MEMBUKA SEKAT RUANG DUA HATI. TERSENYUMLAH DI ANTARANYA, KARENA AKU AKAN SELALU TERSENYUM DALAM RUANG HATIMU.
YUNI, SELAMAT ULANG TAHUN, SAYANG.
INILAH KADO TERINDAH DARI JIWAKU: SEBUNGKUS CINTA YANG BELUM TERBUKA. BUKALAH BERSAMA LILIN-LILIN KESUNYIANMU. SEBAB, API REDUPNYA AKAN MENYANYI UNTUKMU. SEBUAH LAGU YANG TAK PERNAH DIDENGAR OLEH SIAPAPUN YANG KUCINTA SELAIN KAMU.
PEJAMLAH SAYANG……..AKU AKAN MENIUPNYA PELAN AGAR ASAPNYA MENGABARKAN CINTA ABADI. KATUPKAN BIBIR INDAHMU…AKAN KUALIRKAN CINTA MESRA DARI BIBIRKU. SELEMBAR CINTA HANGAT DARI SEPOTONG HATI YANG JAUH.
SELAMAT ULANG TAHUN SAYANG…KINI AKU DATANG DALAM NAFAS SEBUAH PUISI. INILAH PERSEMBAHAN AGUNGKU: SEBUAH MAHKOTA KASIH SAYANG YANG KUPETIK DARI TAMAN SORGA YANG DITITIPKAN TUHAN DARI LEMBAR-LEMBAR DOAKU. MAHKOTAILAH HATI LEMBUTMU DENGANNYA AGAR ENGKAU JADI RATU DALAM KERAJAAN CINTAKU YANG ABADI
SMD-16607

SURAT DARI HATI



Kuketuk pintu hatimu di ujung malam
Membawa selembar surat dari hati terdalamku
Bukalah, biar kubaca di awal pagi yang hangat
Berita tentang cinta
yang kupetik dari kebun kebahagiaan
Maka,
Mendekatlah kasih,
Mabukkan hatiku dengan aroma tubuhmu
Biar tidur pulas kegelisahan
yang sempat menggelora dalam pencarian
Aku ingin tenggelam dalam gemuruh nafasmu yang hangat
Dan menari dalam aliran darah
Di sekujur tubuh indahmu

Kini aku membawa anggur penawar luka
Yang kuracik bersama harapan, bahagia dan cinta
Minumlah bersamaku di sepanjang usia
Di meja masa depan penuh pesta warna
Engkaulah tamu istimewa
yang hanya kuundang dalam kemeriahan hidupku
Kemarilah, sayang…
Hanya kita berdua di pesta ini
Dalam temaram malam
Dan bulan
Yang malu-malu
Menyaksikan pelukan erat kita

Wednesday, August 15, 2007

SELUBUNG HATI


Kucumbu hari-hari dengan hati basah
Sebasah mata yang sembab menagih janji kebahagiaan
Mengapa hidup seperti mengasingkanku dari taman indahnya?
Kini, tinggallah aku yang rapuh dalam keranda kesepian
Wahai jiwa yang berlari dalam gelap…kemana lagi pengaduan ini harus kutumpahkan?
Keletihan ini seperti berlari mengejar gelombang
Yang selalu menghilang dalam dekapan pantai yang angkuh

Kudekap hati yang menggigil dalam kedinginan
Sedingin belati yang tengah menatap bengis merahnya darah
Mengapa matahari seperti menjauhkanku dari sinar hangatnya?
Kini tinggallah aku yang tersudut di ujung malam, tanpa mimpi sehelaipun
Wahai luka yang kian perih dalam tangis, ke sudut hati mana lagi kusimpan sisa nafasku?
Kerapuhan ini seperti abu yang iri pada batu yang mampu menjadi istana
Terbang dalam angin yang menusuk rasa sakitnya

Kuraih rasa yang bergetar dalam diam
Adakah tangan keajaiban yang mampu mencabut duri dalam sembilu hati?
Aku cuma ingin menjerit pada langit yang enggan memberiku keteduhan
Beri aku sepotong awanmu
Beri aku setitik hujan
Berilah aku sedikit sisa tawamu yang sempat kau buang dalam mimpi malamku

Kurengkuh rindu yang muram dalam biru
Sebiru dasar laut yang bengis merobek perihnya luka
Wahai kesetiaan yang hilang, adakah janji lain yang tak lagi bisa kau ingkari
Aku sudah kehilangan kepercayaan pada janji matahari yang ingin bertemu bulan di malam hari
Beri aku sekeping hati yang lain
Hati ini sudah tak bisa lagi menyimpan air mata luka
Wahai pujangga kehidupan, rebahkanlah rindu ini di pembaringan malammu
Aku ingin bertemu dan meneguk anggur yang tumbuh di ruang hatimu terdalam
Aku letih, aku ingin terlelap bersama sisa tangisku
Aku letih, hatiku

PESONA




Telah kutemukan dalam pencarian
Kecantikan sempurna dalam jiwa
Mengalir deras mengisi kekosongan
Getarkan hati untuk memilikinya

Pesonanya…
Hentikan kisah perjalanan yang hampa
Ciptakan cerita lewat puisi cinta
Hapuskan gelisah hadirkan bahagia
Menyentuh kalbu singgah dijiwa

Saat tawarkan bahagia bersama…
Dia isyaratkan sebuah logika
Sebuah keyakinan yang nyata
Runtuhkan aku untuk memilikinya

Lewat senandung lagu tuliskan kisah
Dalam persimpangan waktu ciptakan dilema
Menunggu atau langkahkan kaki tanpa arah
Berkesudahan atau meraihnya…